INDOTRENDS.ID - Inilah cara baru penjajah Israel membuat rakyat Palestina semakin menderita, kelaparan hingga meninggal pelan-pelan secara tragis.
Yakni dengan membangun pagar besi di pintu-pintu keluar masuk hampir semua kota dan desa di Palestina.
Akibatnya, rakyat Palestina semakin sulit bergerak mencari nafkah, pergi ke tempat kerja atau mengantarkan anak sekolah, bahkan makin kesulitan mencari kebutuhan sehari-hari buat makan.
Israel tidak peduli dengan bencana kelaparan melanda seantero negeri Palestina.
Frasa 'Gerbangnya ditutup' diulang beberapa kali sehari di antara orang-orang Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Menggambarkan kehidupan mereka di bawah penutupan Israel penjajah yang sedang berlangsung di kota-kota dan desa-desa mereka.
Israel penjajah memasang gerbang besi di pintu masuk ke desa-desa dan kota-kota Palestina di Tepi Barat, untuk mencegah pergerakan penduduk. Mereka mulai menempatkan gerbang di pintu masuk kota-kota dan desa-desa selama Intifada Kedua pada 2000, tetapi telah menggandakan praktik tersebut sejak 7 Oktober 2023.
Hal itu dilihat oleh orang-orang Palestina sebagai hukuman kolektif. Setelah perang di Gaza dimulai, Palestina telah mencatat lompatan besar dalam jumlah gerbang besi tersebut, dengan 28 dipasang hanya dalam satu hari di pintu masuk ke desa-desa yang dekat dengan kota Ramallah.
Gerbang itu memungkinkan tentara Israel untuk mengontrol pembukaan dan penutupan sesuai dengan "standar keamanan", seperti yang digambarkan militer.