Cara Keji Baru Penjajah Israel Membuat Warga Palestina Meninggal Tragis, Kota-kota Palestina Dipagari Besi

- 12 Januari 2024, 08:03 WIB
Ilustrasi - Foto yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 1 Januari 2024 ini memperlihatkan pasukan Israel melakukan operasi militer di Jalur Gaza./IDF/HO via Xinhua
Ilustrasi - Foto yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 1 Januari 2024 ini memperlihatkan pasukan Israel melakukan operasi militer di Jalur Gaza./IDF/HO via Xinhua /

'Bukan untuk Manusia'

Seorang mahasiswa di Universitas Politeknik di Hebron, Mohammed Shawabkeh (20) tinggal di kamp al-Fawwar, selatan kota. Dengan dimulainya perang Israel penjajah di Jalur Gaza, tentara Israel menutup gerbang besi di pintu masuk kamp, mencegah warga menyeberanginya selama tiga bulan.

sejak itu, dia terpaksa mengambil jalan pertanian sempit dengan berjalan kaki untuk mencapai kota tetangga Dura dan dari sana ke kota Hebron, membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai universitas, bukan 30 menit seperti biasanya.

"Jalan itu tidak cocok untuk manusia, dan di musim dingin situasinya semakin buruk karena menjadi berlumpur dan bahkan tidak nyaman untuk berjalan," ucap Mohammed Shawabkeh.

Tentara Israel penjajah melepaskan tembakan beberapa kali selama tiga bulan ini ke warga Palestina yang mencoba menyeberangi gerbang tersebut dengan berjalan kaki. Mereka juga telah mengecat arah di jalan untuk memaksa warga menggunakan jalan bergelombang.

Peneliti lapangan di Pusat Penelitian Tanah, Raed Muqadi mengatakan bahwa jumlah total gerbang besi yang baru didirikan di Tepi Barat utara dan tengah mencapai 22 setelah 7 Oktober. Jumlah total penghalang dan tumpukan tanah yang ditempatkan oleh tentara Israel penjajah di antara berbagai jalan mencapai 74.

"Pos-pos pemeriksaan Israel telah meningkat, semakin menghambat pergerakan orang-orang Palestina. Sebagian besar dari mereka terletak di pintu masuk ke berbagai desa dan kota dan memisahkan jalan-jalan utama antara masyarakat pedesaan Palestina," ujarnya.

Misalnya, tentara Israel penjajah telah mendirikan penghalang semi-permanen di semua pintu masuk ke Yerikho sejak 7 Oktober 2023, benar-benar mengisolasi kota. Pergerakan warga Palestina ke dan dari Yerikho sejak itu sangat terhambat, dengan konsekuensi bencana bagi penduduknya dan sangat mempengaruhi ekonominya.

Kematian Pasien

Dampak lain dari penutupan adalah penghalang tanah yang digunakan buldoser Israel penjajah untuk menutup jalan-jalan Palestina atas perintah dari tentara Israel, yang berarti bahwa mereka tetap ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah