Singapura Tuding Ekstremis dan Halalkan Bom Bunuh Diri, Ustadz Abdul Somad Jawab Kontan: Saya Ini Professor!

- 20 Mei 2022, 13:56 WIB
Ustadz Abdul Somad jawab kontan tudingan Singapura sebut dia ekstremis halalkan bom bunuh diri. Abdul Somad tegaskan: Saya ini professor!
Ustadz Abdul Somad jawab kontan tudingan Singapura sebut dia ekstremis halalkan bom bunuh diri. Abdul Somad tegaskan: Saya ini professor! /

INDOTRENDS.ID - Singapura menuding ekstemis dan halalkan bom bunuh diri, akhirnya Ustadz Abdul Somad menjawab kontan bahwa semua isu-isu kontroversial soal dirinya itu isu lama yang sudah dijawab berkali-kali.

Ustadz Abdul Somad atau UAS menyebut halalkan bom bunuh diri itu hanya sebatas dalam konteks Palestina melawan penindasan Israel. Itu pun bila rakyat Palestina sudah tidak punya senjata dan dalam posisi tersudut, tiada pilihan lain. 

Dan itu pun, UAS sebut itu bukan pendapat dia, tapi ia menjelaskan pendapat sejumlah ulama. “Masalah martir bunuh diri, itu saya jelaskan konteksnya di Palestina. Kita tentara Palestina tidak punya alat apa pun untuk membalas serangan Israel. Dan itu bukan pendapat saya, saya menjelaskan pendapat ulama,” tutur UAS dalam video di YouTube Refly Harun.

UAS menyesalkan Singapura menyudutkan dirinya pada ia sampaikan ceramah tersebut dalam momentum menjawab pertanyaan jemaah di dalam masjid, dalam ruang terbatas.

Baca Juga: AKHIRNYA! Singapura Bicara Jujur Soal 'Pengusiran' Ustaz Abdul Somad, Jejak Rekam Bicara 'Kafir' Dapat Sorotan

Karena itu, UAS menyesalkan cap ekstrimis disematkan padanya, karena memang yang ia sampaikan adalah ajaran agama yang ia yakini.

“Kalau itu dianggap sebagai ekstrimis, sebagai segragasi, maka biarlah semua orang mengatakan itu. Karena itu bagian dari ajaran agama,” tegas suami Fatimah Az Zahra itu.

Seperti diberitakan, Kementerian dalam Negeri Singapura sebelumnya menjelaskan alasan menolak UAS masuk negerinya.

Yakni lantaran ceramah UAS soal bom bunuh diri dalam konteks konflik Israel-Palestina.

"Somad dikenal sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'," keterangan pernyataan Kemendagri Singapura.

Ustadz Abdul Somad jawab kontan tudingan Singapura sebut dia ekstremis halalkan bom bunuh diri. Abdul Somad tegaskan: Saya ini professor!
Ustadz Abdul Somad jawab kontan tudingan Singapura sebut dia ekstremis halalkan bom bunuh diri. Abdul Somad tegaskan: Saya ini professor!

UAS Sebutkan Cara Temukan Klarifikasi Kontroversi Dirinya

Menurut Ustadz Abdul Somad, klarifikasi tersebut bisa ditonton melalui YouTube.

"Masalah-masalah kontroversial yang pernah ditujukan ke saya, semuanya sudah diklarifikasi. Tinggal tulis saja di YouTube 'Klarifikasi UAS', setelah itu tulis masalahnya apa," kata Ustadz Abdul Somad, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Jumat, 20 Mei 2022.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, ceramahnya yang menghalalkan bom bunuh diri dalam konflik Israel-Palestina merupakan ajaran ulama.

Baca Juga: 'Diusir' Singapura, Ustaz Abdul Somad Tanya Ke Duta Besar Singapura di Jakarta: Kenapa? Apakah karena Teroris?

Pendakwah yang akrab disapa UAS itu menjelaskan, bom bunuh diri boleh dilakukan apabila tentara Palestina sudah tidak memiliki alat apapun untuk melawan gempuran Israel.

"Itu bukan pendapat saya, saya menjelaskan pendapat ulama," tuturnya.

UAS menegaskan, ceramahnya itu disampaikan di dalam majelis untuk menjawab pertanyaan jemaah.

"Saya menyampaikan itu di dalam masjid, menjawab pertanyaan jemaah. Masa jemaah nanya, 'Ustadz, masalah di Palestina gimana?' 'Jangan dijawab, nanti kalau dijawab saya nggak bisa masuk ke Singapura'. Saya kan intelektual, saya ini profesor doktor, dosen," tegasnya.

Selain itu, UAS mengaku tidak bisa melarang ceramahnya untuk direkam. Pasalnya, ia memiliki jemaah dimana-mana dan tidak mungkin bisa menjangkau semuanya.

Lebih lanjut, terkait not to land notice yang diberikan Singapura kepada dirinya, UAS menganggap hal tersebut sebagai deportasi.

Pasalnya, kata UAS, dia beserta rombongan sudah masuk ke Singapura, scan passport, dan cap dua jari. Bahkan, sampai menunggu selama lebih dari satu jam.

"Bisa dicek melalui kamera CCTV di ICA Imigrasi dari mulai jam 14.30 sampai 18.30 waktu Singapura di Pelabuhan Tanah Merah," ungkapnya.

*** (SeputarTangsel.com/ H Prastya) 

Sebagian isi mengutip artikel SeputarTangsel.com berjudul:Ustadz Abdul Somad Tegas Bantah Tudingan Ekstremis dari Singapura: Saya kan Intelektual, Profesor Doktor

 

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x