Joe Biden Sering Kecewa pada Netanyahu, Terbongkar Betapa Lemahnya Militer Israel Tanpa Amerika, Jangan Sok!

- 16 April 2024, 10:59 WIB
Joe Biden sering kecewa pada kesalahan Benyamin Netanyahu, terungkap betapa lemahnya militer Israel tanpa dibekingi Amerika Serikat.
Joe Biden sering kecewa pada kesalahan Benyamin Netanyahu, terungkap betapa lemahnya militer Israel tanpa dibekingi Amerika Serikat. /Hamdani/
 

Aliran bantuan yang luar biasa itu mencakup amunisi tank dan artileri, bom, roket, dan senjata ringan. Pada April 2024, laporan berita mengatakan pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan penjualan militer baru ke Israel penjajah yang bernilai lebih dari 18 miliar dolar AS (Rp289 triliun) dan akan mencakup lima puluh pesawat tempur F-15.

Kekacauan Total

Ahli Militer, Rob Pinfold mengungkapkan apa yang akan terjadi jika AS berhenti mengirimkan bantuan ke Israel penjajah. Mantan peneliti di Universitas Ibrani Yerusalem itu mengatakan, Israel akan mengalami kekacauan.

 

"Saya pikir itu akan menjadi kekacauan bagi Israel pada dasarnya," ucapnya pada Maret 2015 silam.

"AS akan memiliki daya tarik yang jauh lebih sedikit atas Israel. Ini akan menjadi kerugian bagi AS, dan itu juga akan menjadi kerugian bagi (Timur Tengah). Untuk waktu yang lama AS telah mencoba menggunakan bantuannya secara politis untuk mengubah perilaku Israel," tutur Rob Pinfold menambahkan.

Dia menuturkan, setiap bantuan yang diberikan oleh AS akan berarti bahwa Israel penjajah jauh lebih mungkin mengambil langkah-langkah radikal yang tidak akan selalu mendapatkan dukungan dari masyarakat internasional. Hal itu pun dinilai berbahaya.

 

"Jika ada pemimpin Israel yang bersedia secara serius membahayakan hubungan mereka (dengan AS), (menyebabkan) terputusnya semua bantuan militer dan keuangan, saya pribadi tidak berpikir pemerintah akan mampu menahan tekanan di dalam Israel yang akan dihasilkan dari itu," ujar Rob Pinfold.

Dia juga mengungkapkan dampak ekonomi yang akan terjadi pada AS, jika memutuskan hubungan dengan Israel penjajah.

"Saya pikir AS akan bertahan. Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar Israel, bukan AS. Di Eropa, mereka akan memotong semua uang karena mereka lebih kritis terhadap Israel daripada AS, secara tradisional. Saya pikir krisis akan lebih di pihak Israel daripada di Eropa atau AS," kata Rob Pinfold.

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah