Kedua penis supernumerary diangkat melalui pembedahan, tanpa efek samping yang dilaporkan.
Menurut The New York Post, penyebab anomali tidak diketahui. Anak itu tidak terpapar obat apa pun saat berada di dalam rahim, dan tidak ada riwayat kelainan genetik dalam keluarga.
Meskipun ini adalah kasus pertama yang pernah didokumentasikan, ini bukanlah klaim pertama.
Pada tahun 2015, seorang anak laki-laki berusia dua tahun di India menjadi berita utama karena dilahirkan dengan tiga penis.
Dua tambahan telah dihapus karena alasan yang sama dengan kasus saat ini, menurut Daily Mail.
Namun, tidak ada studi medis dalam jurnal akademis yang mendokumentasikan klaim ini, sehingga klaim tersebut tetap tidak diverifikasi.
Diphallia pertama kali dilaporkan secara resmi pada 1609, dan kasus terus bermunculan.***(Pikiran Rakyat Cirebon/Putri Amalia Zubaedah)