INDOTRENDS.ID - Kejujuran dan integritas di staff dan jajarannya, nampaknya masih menjadi PR besar Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.
Hal tersebut diakui sendiri oleh Jenderal Listyo Sigit ditengah sedang viralnya berita tentang Halimah, seorang cleaning service dibandara Soekarno-Hatta yang mengembalikan dompet dan cek senilai 35.9 miliar Rupiah yang ditemukannya diruang tunggu bandara.
Jenderal Listyo Sigit yang dikenal dengan Program Presisi itu memuji Halimah, cleaning service itu yang karena kejujuran dan integritasnya, penuh kesadaran dan dengan senang hati mengembalikan temuan berharga yang bukan hak miliknya itu.
Kejujuran Halimah ini membuat takjub Kapolri. "Kali ini, dari seorang petugas cleaning service Bandara Soetta bernama Halimah, kita diingatkan betapa berharganya kejujuran & integritas dalam melaksanakan sebuah pekerjaan," kata Kapolri melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @ListyoSigitP pada 4/11/2021.
Rasa takjub dan pujian Jenderal Listyo Sigit itu kemudian dihubungkan dengan apa yang menjadi citra polisi yang oleh masyarakat masih banyak dipertanyakan kejujuran dan integritasnya.
Kapolri kemudian menyitir humor satire yang pernah diucapkan oleh KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang terlanjur berkembang di masyarakat soal "hanya ada 3 polisi jujur yakni patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng".
Satire itu muncul karena memang citra yang sangat kuat dari Pak Jenderal Hoegeng Iman Santoso soal kejujuran dan integritasnya dalam pekerjaan. Saat itu Jenderal Hoegeng menjabat sebagai Kapolri masa jabatan 1968 - 1971