Dia mendekorasi ruangan dengan aksen biru, membeli pakaian dan aksesoris maskulin, bahkan menyuruh ibunya merajut barang-barang dengan nama anak laki-laki yang dia pilih.
"Begitu bayi itu lahir, kami melihat itu adalah seorang gadis dan saya sangat gembira karena, meskipun saya menginginkan laki-laki dan perempuan, saya selalu membayangkan anak sulung saya adalah seorang gadis," kata pria itu.
"Istri saya, meskipun tampaknya kelelahan, juga bahagia," ujarnya menambahkan.
Sang suami memberitahu istrinya bahwa dia akan menggunakan nama gadis yang sudah disetujui, dan menuliskannya di akta kelahiran.
"Sekarang, setahun kemudian, saya pulang kerja dan menemukan ibu mertua dan istri saya di sana berbicara tentang putri saya, hanya mereka yang menggunakan nama lain," tutur pria itu.
"Ketika saya bertanya siapa yang mereka bicarakan, mereka 'seperti rusa di lampu depan' dan berseru bahwa mereka sedang membicarakan putri saya," ucapnya menambahkan.
Pria itu bertanya mengapa mereka menggunakan nama lain, dan ibu mertuanya mengatakan itu adalah nama yang mereka putuskan untuk memanggilnya.