Orang yang senang dan gembira ketika mendengar kumandang adzan tanda waktu sholat tiba, berarti senang dan gembira juga hatinya saat melaksanakan shalat. Sebaliknya apabila iya enggan dan menunda-nunda shalatnya, berarti hatinya tidak hadir dalam shalatnya, hanya fisiknya saja yang hadir.
"Satu menghadap Allah dengan hatinya, dan yang satu menghadap Allah dengan fisik atau badannya," lanjut Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: KUNCI Cara Sholat Khusyuk Dibongkar Syekh Ali Jaber, Lakukan Dua Amalan Ini Sebelum Sholat
Orang yang shalatnya diterima, ia shalat dengan hatinya, maka akan terasa nikmat shalatnya, tenang bacaannya, dan melakukan gerakan shalat dengan tenang.
"Beda dengan orang yang buru-buru dalam melaksanakan shalat," ucap Syekh Ali Jaber.
Salah satu contoh sholat yang tidak diterima atau shalat yang tidak menggunakan hati, yaitu shalat yang terburu-buru.
Syekh Ali Jaber mengatakan saat ini banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari orang yang sholat dengan sangat cepat seakan-akan berlomba dengan waktu dan kesibukan dunianya.
"Inilah yang sering terjadi di kehidupan kita. Makanya kita tidak nikmat shalatnya," ucap Syekh Ali Jaber.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa sebenarnya dalam Al-Qur'an tidak ada perintah shalat yang khusyu.