Shalat khusyu adalah hasil dari shalat yang tenang dan menghadirkan hati. Dan Allah perintahkan ketenangan (tuma'ninah) dalam shalat. Itulah mengapa tumakninah menjadi salah satu rukun shalat.
Jadi tidaklah sah (tidak diterima) shalat tanpa Al-Fatihah, dan tidak sah (tidak diterima) shalat seseorang tanpa tumakninah.
"Baca yang tenang, rukuk yang tenang, sujud yang tenang. Pasti akan terasa nikmat," lanjut Syekh Ali Jaber.
Dari hasil upaya dan ketenangan, maka akan muncul rasa khusyuk. Karena khusyuk bukan sesuatu yang datang dari luar, tapi khusyuk sudah ada dalam hati, tinggal bagaimana mengelolanya agar sholat tenang dan diterima Allah.
Mengenali ciri-ciri shalat yang diterima oleh Allah SWT dan yang tidak ini, tentu lebih diarahkan untuk mengenali shalat kita masing-masing, dan bukan untuk mengenali bagaimana shalat orang lain.
Sehingga semakin hari, shalat kita akan menjadi semakin baik dan sempurna, insya Allah.
***