INDOTRENDS.ID - Ternyata cukup mudah cara membedakan ibadah shalat yang diterima oleh Allah SWT dan yang ditolak (tidak diterima).
Shalat adalah tiang agama (Islam). Barang siapa mendirikan shalat, maka ia termasuk dalam kategori menegakkan agama Allah, dan sebaliknya.
Dalam setiap perintah shalatnya, Allah SWT sengaja menggunakan kata mendirikan shalat, dan bukan mengerjakan shalat.
Dibalik diksi "mendirikan shalat" yang dipilih oleh Allah SWT inilah terselip rahasia untuk mengetahui bagaimana suatu ibadah shalat itu diterima oleh Allah SWT atau tidak.
Ini menunjukkan bahwa orang yang sudah melaksanakan shalat pun belum tentu diterima shalatnya oleh Allah SWT, padahal shalat dan doa-doa yang diterima adalah tujuan tertinggi dari setiap ibadah kita.
Bagaimana suatu ibadah shalat dikategorikan sebagai mendirikan dan bagaimana yang hanya sekedar menjalankan?
Dalam salah satu unggahan YouTuber @Kompilasi Taushiyah, Syekh Ali Jaber menjelaskan bagaimana ciri-ciri seseorang telah mendirikan shalat, yang merupakan shalat yang diterima oleh Allah SWT, dan mana ciri shalat yang tertolak.
"Ibadah shalat yang telah diwajibkan oeh Allah SWT adalah kebutuhan dan urusan masing-masing orang, tidak perlu dimusyawarah. Jadi ketika mendengar 'Hayya 'alash shalatu hayya 'alalfalah' maka segera tunaikan kewajiban kita, jangan ditunda-tunda" ujar Syekh Ali Jaber.