INDOTRENDS.ID - Makan terlalu cepat atau kurang dikunyah dan hobi makan goreng-gorengan, inilah 6 kebiasaan buruk pemicu kematian dini atau meninggal di usia muda.
Benarkah? Memang terkesan sepele. Siapa sih yang tak suka gorengan yang kriuk dan gurih?
Tapi siapa sangka, di balik krispinya gorengan ada bahaya atau risiko kematian dini yang mengintai.
Makan kurang dikunyah atau makan terlalu cepat juga jadi pemicu lainnya. Apa alasannya? Simak selengkapnya.
Berikut beberapa kebiasaan makan yang harus anda hentikan segera, sebab bisa menyebabkan kematian dini.
Baca Juga: KANDUNGAN Lengkap Ubi Bagi Kesehatan, Kaya Vitamin C & A, Antioksidannya Bagus Buat Kulit dan Tulang
Ada sejumlah makann yang menawarkan manfaat nutrisi, seperti vitamin, mineral, dan serat. Namun, ada pula makanan yang justru memberikan lebih banyak kalori daripada nutrisi.
Makanan minim nutrisi biasanya berupa makanan olahan, yang mana penelitian mengaitkan dengan risiko kematian dini.
Dikutip IndoTrends.ID dari Ringtimes Banyuwangi dengan judul 6 Kebiasaan Makan yang Menyebabkan Kematian Dini, Salah Satunya Tetap Duduk Setelah Makan.
Inilah kebiasaan makan yang bisa menyebabkan kematian dini:
1. Tetap duduk setelah makan
Salah satu kebiasaan makan yang menyebabkan kematian dini adalah tetap duduk setelah makan.
Studi oleh American Cancer Society mengaitkan tetap duduk setelah makan dan risiko kematian yang lebih tinggi dari 14 penyebab umum kematian.
Dari 127.554 orang, studi tersebut menunjukkan bahwa mereka yang tetap duduk setelah makan memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat kanker, jantung, stroke, diabetes, ginjal, hingga paru-paru.
2. Makan gorengan
Para peneliti mengatakan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan masalah jantung.
Slelain itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng setiap hari dapat mempersingkat hidup alias kematian dini.
3. Makan terlalu cepat
Peneliti Jepang mengevaluasi 642 orang berdasarkan kecepatan makannya. Hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa pemakan cepat 11,6 persen lebih cenderung memiliki sindrom metabolik dibandingkan mereka yang makan dengan normal dan lambat.
Sindrom metabolik yaitu sekelompok gangguan, seperti gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan trigliserida tinggi.
4. Tidak minum air sebelum makan
Ahli gizi mengatakan bahwa anda harus minum segelas air sebelum makan.
Tidak minum air sebelum makan bisa membuat tubuh dehidrasi, sehingga menyebabkan masalah kesehatan, seperti, sakit kepala, sembelit, batu ginjal, hingga stroke.
Selain itu, tidak minum air sebelum makan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan pencernaan yang buruk.
5. Makan daging olahan
Salah satu kebiasaan makan yang bisa menyebabkan kematian dini adalah berlebihan dalam mengonsumsi daging olahan, seperti sosis, hotdog, daging kaleng, dendeng, dan daging yang diawetkan, difermentasi, dan diasinkan.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi daging olahan secara teratur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, kanker, dan kematian dini.
Hal ini karena daging olahan cenderung tinggi lemak jenuh, tinggi natrium, dan nitrat atau nitrit.
6. Menambahkan gula
Jika anda memiliki kebiasaan menambahkan gula atau pemanis dalam makanan dan minuman, maka hentikan segera.
Berdasarkan bukti sains dasar, dan data pengamatan, mengonsumsi gula berlebih, terutama fruktosa, dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes, dan kemungkinan kematian dini.
Untuk itu, batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan, terutama tambahan fruktosa.
Itulah enam kebiasaan makan yang harus dihentikan karena bisa menyebabkan kematian dini.*** (Lilia Sari/Ringtimes Banyuwangi)