INDOTRENDS.ID - Muncul isu berseliweran di media sosiak menyebut Presiden China Xi Jinping kini tahanan rumah setelah merebak kabar kudeta militer di negeri tirai bambu.
Disebutkan, berbagai penerbangan dibatalkan karena kencangnya rumor kudeta militer terhadap Presiden China Xi Jinping.
Berdasar sejumlah postingan di media sosial, Xi Jinping telah dicopot sebagai kepala Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dan telah ditempatkan di bawah tahanan rumah.
Namun hingga kini, Partai Komunis China yang berkuasa di negara itu maupun media pemerintah belum memberikan konfirmasi resmi.
Padahal Xi Jinping belum lama ini menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan, yang mana Ia menggelar pembicaraan dengan beberapa kepala negara lainnya termasuk dengan Perdana Menteri Narendra Modi untuk pertama kalinya sejak bentrokan perbatasan pada tahun 2020 membuat hubungan antara India dan China merenggang.
Mencuat unggahan pengguna Twitter memposting tentang dugaan tahanan rumah terhadap Xi Jin Ping. Beberapa ada klaim kudeta militer dan kendaraan PLA yang sudah mulai bergerak menuju ibu kota Beijing.
Di sisi lain sejumlah akun media sosial mengunggah bukti-bukti adanya isu kudeta dan kejanggalan yang terjadi di negara tirai bambu itu.
Unggahan itu tentang penerbangan China yang dibatalkan, sejumlah pejabat senior yang ditangkap, absennya Xi Jinping dalam beberapa acara kenegaraan, dan video iring-iringan kendaraan militer menuju ke markas Partai Komunis China di Beijing.
Sebuah akun twitter @FrontalForce bahkan menyebut sosok Jenderal Li Qiaoming sebagai dalang kudeta Xi Jinping.
Pemilik akun @GordonGChang membagikan video iring-iringan kendaraan militer memasuki kota Beijing.
“Video kendaraan militer menuju ke Beijing ini muncul segera setelah 59 persen penerbangan di negara China dilarang terbang dan pemenjaraan pejabat senior. Ada banyak asap, yang berarti ada api di suatu tempat di dalam PKC. Cina tidak stabil,” kata pemilik @GordonGChang.
Penulis hubungan internasional Saurav Jha membagikan cuitan di Twitter yang mengatakan bahwa penerbangan di Tibet dan China Barat atau kawasan Lhasa Gonggar mendadak berhenti pada Sabtu, 24 September 2022.
“Jadi perhatian langsung bagi kami di sini di India. Banyak penerbangan ke Lhasa Gonggar juga dibatalkan. Kita harus melihat apakah ada peningkatan lalu lintas udara militer di atas dataran tinggi Tibet atau tidak,” kata Saurav Jha melalui akun twitternya @Sjha1618.
Bagaimana Kata Ahli?
Sejumlah ahli menyangsikan kebenaran kabar kudeta terhadap orang nomor satu di negeri tirai bambu itu.
Ahli sekaligus peneliti kebijakan internasional China, Aadil Brar, mengatakan salah satu alasan absennya Xi Jinping dari muka publik karena orang nomor satu di tiongkok itu baru saja pulang dari kegiatan the Shanghai Cooperation Organization (SCO) Summit.
Aadil Brar menduga Xi Jinping sedang menjalani karantina Covid-19 lantaran telah bepergian ke wilayah China yang terdampak pandemi.
Jurnalis Zakka Jacob bahkan mengatakan bahwa Xi Jinping memiliki pengaruh kuat di birokrasi China sehingga sulit membayangkan adanya kudeta di negara tersebut.
“Banyak rumor pagi ini tentang kudeta militer di China. Tidak ada yang kredibel sejauh ini. Kudeta militer tidak mungkin terjadi di China karena Tentara Pembebasan Rakyat berada di bawah Komisi Militer Pusat," ujarnya.
"Xi, sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Angkatan Darat adalah milik partai, bukan pemerintah,” kata Zakka Jacob seperti dikutip dari outlookindia.
Hingga saat ini otoritas China belum menanggapi isu kudeta yang menerpa pemerintahannya sehingga kabar tersebut belum dapat diverifikasi.
***
Disclaimer : Sebagian isi artikel mengutip dari Pikiran Rakyat.com pada judul Presiden Xi Jinping Dikabarkan Dikudeta? Simak Faktanya