Network
Sebuah akun twitter @FrontalForce bahkan menyebut sosok Jenderal Li Qiaoming sebagai dalang kudeta Xi Jinping.
Pemilik akun @GordonGChang membagikan video iring-iringan kendaraan militer memasuki kota Beijing.
“Video kendaraan militer menuju ke Beijing ini muncul segera setelah 59 persen penerbangan di negara China dilarang terbang dan pemenjaraan pejabat senior. Ada banyak asap, yang berarti ada api di suatu tempat di dalam PKC. Cina tidak stabil,” kata pemilik @GordonGChang.
Penulis hubungan internasional Saurav Jha membagikan cuitan di Twitter yang mengatakan bahwa penerbangan di Tibet dan China Barat atau kawasan Lhasa Gonggar mendadak berhenti pada Sabtu, 24 September 2022.
“Jadi perhatian langsung bagi kami di sini di India. Banyak penerbangan ke Lhasa Gonggar juga dibatalkan. Kita harus melihat apakah ada peningkatan lalu lintas udara militer di atas dataran tinggi Tibet atau tidak,” kata Saurav Jha melalui akun twitternya @Sjha1618.
Bagaimana Kata Ahli?
Sejumlah ahli menyangsikan kebenaran kabar kudeta terhadap orang nomor satu di negeri tirai bambu itu.
Ahli sekaligus peneliti kebijakan internasional China, Aadil Brar, mengatakan salah satu alasan absennya Xi Jinping dari muka publik karena orang nomor satu di tiongkok itu baru saja pulang dari kegiatan the Shanghai Cooperation Organization (SCO) Summit.
Aadil Brar menduga Xi Jinping sedang menjalani karantina Covid-19 lantaran telah bepergian ke wilayah China yang terdampak pandemi.
Jurnalis Zakka Jacob bahkan mengatakan bahwa Xi Jinping memiliki pengaruh kuat di birokrasi China sehingga sulit membayangkan adanya kudeta di negara tersebut.
