'Tolong Aku!' Punggung dan Lengan Disetrika Majikan, Gaji Tak Dibayar, TKW di Malaysia Ini Menangis Pilu

2 Mei 2023, 18:16 WIB
Ilustrasi - Dubes RI untuk Malaysia beberkan kasus dugaan penyiksaan yang dialami PRT asal Indonesia oleh majikan, bahkan tak digaji selama 6 bulan, /UNSPLASH/@enji_10

INDOTRENDS.ID - Gaji tak dibayar sejak pertama kerja di Malaysia pada Maret 2022 sampai sekarang, penderitaan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia terus berlanjut.

Ia disekap, dikurung, handphone disita majikan dan disiksa mental maupun fisiknya.

Puncak penderitaan TKW ini adalah menangis histeris, kesakitan ketika punggung dan lengan disetrika majikannya, sungguh biadab! 

Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono membeberkan kasus dugaan penganiayaan yang dialami oleh seorang pekerja rumah tangga (PRT) bernama Nani (bukan nama sebenarnya) di Negeri Jiran. Nani mengadu pada Hermono saat dirawat di RS Kuala Lumpur pada Minggu, 30 April 2023.

Dikatakan sang PRT, dia telah mengalami banyak penyiksaan sejak tahun lalu, tepatnya September 2022. Punggung dan lengan wanita berusia 39 tahun itu penuh dengan bekas luka dan lepuh akibat disiksa oleh majikan perempuannya berbulan-bulan.

Sementara di rumah yang sama, tinggal juga suami penyiksa dan anak-anaknya, tetapi disebut acap membiarkan terjadinya aksi penganiayaan brutal itu pada Nani. Selain penyiksaan, Nani juga mengaku gajinya tidak dibayarkan sejak dia pertama bekerja, Maret 2022.

Ilustrasi

Sekian lama bekerja, Nani tak dapat lari atau mengadu pada siapapun karena dikurung dan dilarang memegang alat komunikasi.

Puncak penderitaannya pada 23 Maret 2023, Nani menjerit sangat kencang karena tak tahan punggung dan lengannya disetrika oleh sang majikan.

Jeritan kesakitan itu yang didengar warga sekitar dan membuatnya keluar dari lingkaran derita. Seorang tetangga membuat laporan ke kepolisian setempat sehingga Polisi dari Resort Brickfield pun datang menjemput Nani.

PRT itu kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif di RS Kuala Lumpur. Saat bertemu Duta Besar RI untuk Malaysia, mata Nani tampak lebam diduga akibat dipukuli oleh majikannya. Rambutnya yang dulu panjang juga kini terlihat bondol karena digunting saat diseret sang majikan ke toilet.

Dubes Hermono mengatakan, Nani mengalami perubahan fisik yang cukup signifikan, dilihat dari foto paspornya sebelum bekerja di Malaysia.

"Jika dibandingkan fotonya pada paspor dengan kondisinya yang sekarang diperkirakan berat badan Nani turun sekitar 10 kilogram atau lebih," kata Hermono.

Seorang PRT Indonesia disiksa oleh majikannya di Malaysia

Saat ini, majikan perempuan Nani telah ditahan di kantor polisi Resort Brickfield guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hermono mengatakan, pelaku penyiksaan terhadap pekerja migran harus ditindak tegas agar kejadian serupa tak terulang.

Dia mengatakan akar permasalahan seperti ini bisa jadi karena adanya sikap merendahkan (superiority complex) oknum majikan terhadap PMI karena tidak takut pada konsekuensi hukum.

“Ini penting untuk memberi efek jera kepada majikan yang kejam. Tanpa penegakan hukum yang tegas, kekerasan dan eksploitasi terhadap PRT Indonesia akan terus terjadi,” katanya.

Selanjutnya, tak hanya menjatuhi sanksi pada para pelaku kekerasan, proses pengiriman PRT dan kesadaran pekerja migran Indonesia sendirilah yang perlu ditingkatkan mengingat penyaluran tenaga kerja harus melalui prosedur legal.

“Saya rasa ini harus menjadi perhatian serius keberlanjutan pengiriman PRT ke Malaysia,” katanya.

“Artinya, pemberangkatan Nani ke Malaysia adalah tidak resmi (non-prosedural) dan pemberangkatan non-prosedural ini masih terus terjadi hingga saat ini,” ujar Hermono.

*** (Alanna Arumsari Rachmadi/Pikiran Rakyat)

Diolah dari sumber pikiran-rakyat.com pada artikel berjudul : Disetrika, Disiksa, Tak Digaji 6 Bulan, PRT Indonesia di Malaysia Ceritakan Penderitaannya ke Dubes RI

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler