Indonesia dan Malaysia Adu Gengsi Belanja Pesawat Tempur, Tapi Malaysia Menyesal Beli ini ke Amerika, Mengapa?

- 11 Maret 2022, 14:31 WIB
Gambar ilustrasi, pesawat tempur F-18 milik AS yang dibeli Malaysia
Gambar ilustrasi, pesawat tempur F-18 milik AS yang dibeli Malaysia /Kendalku/Pixabay

Ada istilah Logistic Nightmare dimana negara kesulitan memenuhi suku cadang hingga merawat pesawat lantaran terlalu banyak jenisnya.

Karena pembelian beragam jet tempur inilah Malaysia dicap aneh oleh Forbes.

"Ketika B-52 Angkatan Udara AS berkunjung ke Malaysia beberapa hari yang lalu, salah satu angkatan udara paling aneh di dunia menerbangkan beberapa pesawat tempurnya untuk menyambut pembom yang lamban itu.

Jet tempur dari setidaknya tiga dari empat skuadron angkatan udara Malaysia terbang bersama. Mereka ialah dua Hawk 208, tiga Su-30 dan dua F/A-18D.

Melihat Hawk 208, Su-30 Rusia, dan F-18 Amerika setidaknya aneh. Sebagian besar angkatan udara mencoba meminimalkan jumlah jenis pesawat tempur yang berbeda dalam pelayanan untuk menekan biaya pemeliharaan dan pelatihan," tulis Forbes.

Karena dikatai aneh inilah media Malaysia Defence Security Asia membalasnya.

Mereka membandingkan diri dengan Indonesia dan India.

"India dan Indonesia membuktikan bahwa TUDM (Tentara Udara Diraja Malaysia) bukanlah angkatan udara aneh di dunia seperti yang diklaim oleh penulis majalah Forbes, hanya karena menggabungkan pesawat tempur dari Rusia dan Amerika Serikat serta negara-negara Barat.

Keberuntungan memiliki jet tempur dari dua blok kekuatan yang berbeda telah memungkinkan mereka untuk menguasai dua jenis teknologi yang berbeda, yaitu teknologi Rusia dan teknologi AS dan Barat.

Salah satu biaya yang harus ditanggung negara yang memilih rute berliku dengan menggabungkan pesawat tempur dari berbagai negara adalah logistik dan perawatan pesawat yang memusingkan," jelas Defence Security Asia.

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x