Apa yang dikatakan Defence Security Asia ada benarnya namun juga ada salahnya.
Apalagi pembelian F-18 TUDM merupakan blunder fatal yang dilakukan Malaysia.
Karena F-18 Malaysia tidak diberi source code oleh AS sehingga tak bisa digunakan untuk berperang.
Hal itu diungkapkan sendiri oleh mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad pada Mei 2020 lalu.
"Kami tidak dapat memprogram pesawat untuk serangan apa pun terhadap negara lain tanpa mendapatkan pemrograman yang dilakukan oleh orang Amerika.
Jadi meskipun pesawatnya sangat bagus, dari segi performa mesinnya sangat bertenaga, tapi kami tidak bisa memprogram pesawat itu sendiri," ujar Mahathir dikutip IndoTrends.Id dari Zona Jakarta pada artikel berjudul Peringatan China Benar, Indonesia Waspada Sebab Sistem Pertahanan Malaysia Dikendalikan AS Usai Beli F-18 yang melansir dari Military Watch Magazine.
Karena itulah Malaysia menyesal membeli F-18 buatan AS.
"Anda harus merujuk ke Amerika Serikat untuk menempatkan program untuk setiap serangan di negara-negara asing misalnya.
Jadi pesawat kami mahal. Kami memiliki mereka. Namun kita (cuma) bisa menerbangkannya di pertunjukan udara (saja).